Kamis, 07 April 2016

Pertemuan 2 Sosialisasi KJP




SOSIALISASI KJP Bersama TFI

Sosialisasi KJP di SDN Mangga Dua Selatan 05 Pagi, Jakarta dalam Penerapan

Mata Kuliah Character Building - Agama bersama Teach For Indonesia (TFI)



                 




Kelas                         : LD 51

Dosen                        : Andy Gunardi, S.S., M.A. (D4539)

Waktu                        : Rabu, 6 April 2016

Jam                            : 12.30 – 14.30 WIB (2 jam)

Jumlah Anggota         : 8 orang

Lokasi                        : Kemanggisan

Ketua penanggung jawab (PIC) :

 Irnanda Adicahya – 1801381475

Anggota yang hadir :

·         Christy - 1801374495

·         Evelyn Pricilia - 1801374311

·         Hana Meilianty - 1801379741

·         Monica Natasha – 1801380560

·         Reinhart – 1801382805

·         William – 1801382156

·         Yungki Putra – 1801382566

(Dari kiri ke kanan : William, Monika, Christy, Hana, Evelyn, Yungki, Reinhart, Irnanda)

     Persiapan sebelum tiba di SD Mangga Dua Selatan 05 Pagi
Sebelum melakukan sosialisasi ada banyak hal yang perlu dipersiapkan seperti pembagian tugas saat sosialisasi dan membuat Pretest untuk wali murid yang hadir dalam sosialisasi dan mengkopi sebanyak 170 lembar dikarenakan sekolah telah mengundang 170 wali murid untuk datang. Soal pretest didapatkan dari web resmi KJP sehingga kami hanya mengunduh soalnya. Selain itu membuat daftar hadir yang telah di koordinasikan dengan pihak sekolah untuk mengetahui nama-nama wali murid yang telah datang ke sosialisasi KJP. Mempersiapkan materi untuk presentasi dari berbagai sumber baik dari web KJP, Youtube, artikel google dan lain-lain.

Karena acara sosialisasi dimulai pada jam 13.00 maka kami harus berkumpul dahulu di BINUS pada jam 11.30 untuk mencegah terjadinya kemacetan jalan menuju ke SD Mangga Dua Selatan 05 Pagi. Perjalanan dari BINUS ke sekolah memakan waktu 1 jam sehingga kami tiba pada jam 12.30. Setiba di sekolah kami disambut oleh kepalah sekolah Ibu Pitta Harahap dan para staffnya. Ternyata SD Mangga Dua Selatan telah mempersiapkan ruangan dan segala macam alat presentasi seperti proyektor, Wi-Fi, sound system, microphone dan kipas angin, sehingga kami hanya mengetest alat-alat tersebut demi kelancaran sosialisasi.


Hasil pertemuan II

Pada pertemuan kedua, kami melakukan sosialisasi KJP didepan wali murid SD Mangga Dua Selatan 05 Pagi. Untuk pembukaan dibuka oleh Ibu Sri Utami wali kelas 5 dengan doa dan sambutan pembuka. Setelah sambutan Evelyn memperkenalkan kami secara pribadi sebagai mahasiswa BINUS yang akan membantu proses sosialisasi pada hari tersebut. Sebelum mulai bagian presentasi, kami memberikan Pretest kepada seluruh wali murid yang datang. Tujuan pembuatan Pretest untuk mengetahui pengetahuan wali murid tentang penggunaan KJP secara baik dan benar. Permasalahan ditemukan ketika banyak ibu-ibu yang mengeluh karena kertas Pretest yang diberikan terlalu kecil sehingga sulit untuk dibaca. Hal ini memang diakui oleh kelompok kami karena kesalahan teknikal pada saat pemesanan fotokopi sehingga ukuran kertas menjadi lebih kecil dari apa yang kami inginkan. Namun kami berikan solusi dengan membaca ulang di depan aula tentang pertanyaan yang ada pada Pretest oleh Evelyn sehingga ibu-ibu bisa menjawab pertanyaan secara jelas.

Dari berbagai macam jawaban yang telah dikumpulkan mengenai Pretest, saya menghitung banyaknya jawaban yang salah dari keseluruhan pertanyaan. Berikut hasilnya:


Banyak Salah
Jumlah
Tidak ada salah
123
Salah 1
12
Salah 2
1



Foto bukti pengumpulan dan penilaian Pretest :

(Kumpulan hasil pretest)
(Contoh pretest yang diberkan)




Setelah Pretest dilakukan maka dimulainya sesi presentasi yang dibuka oleh Monica dengan memutar video dari Youtube dan menjelaskan ulang isi dari video. Setelah itu presentasi dilanjutkan oleh Christy, Evelyn dan Hana sampai materi presentasi yang sudah dipersiapkan selesai. Reinhart dan William bertugas sebagai dokumentasi, Yungki sebagai kelengkapan alat dan saya bertugas sebagai penanggung jawab dan pengawas jalannya sosialisasi.

Setelah sesi presentasi selesai dilanjutkan oleh sesi Tanya jawab oleh wali murid yang masih bingung dan ingin bertanya secara jelas. Dari semua pertanyaan wali murid adalah sebagai berikut:
  1.     Bagaimana cara penggunaan dana KJP untuk membayar uang SPP perbulan di sekolah   swasta ? 
  2. Apa maksud dari makanan kudapan bergizi ? 
  3. Bagaimana cara  pengunaan kartu KJP untuk menggunakan transportasi TransJakarta ? 
  4. Bagaimana cara penggunaan kartu KJP untuk membeli seragam batik dan seragam sekolah yang hanya disediakan oleh koperasi sekolah ? 
  5. .Apakah dana KJP tidak bisa dicairkan dalam bentuk tunai untuk tahun 2016 ?
Seluruh pertanyaan dijawab oleh kelompok kami dan juga bantuan dari Ibu Sri Utami dalam menjawab pertanyaan yang menyangkut SD Mangga Dua Selatan 05 Pagi seperti penggunaan KJP untuk membeli seragam batik dan olahraga sekolah. Setelah sesi Tanya jawab selesai ditutup oleh ibu Sri Utami dengan membaca hamdalah dan doa, lalu wali murid dipersilahkan untuk pulang. Ketika wali murid sudah keluar dari aula, kami mengecek semua data daftar hadir dan jumlah kertas Pretest yang dikumpulkan. Tidak lupa memberikan form evaluasi yang perlu diisi oleh pihak sekolah untuk mengevaluasi kinerja kelompok kami pada hari tersebut dan melakukan foto bersama sebagai bukti.


Evaluasi dari sekolah (Eksternal)

Sekolah berterima kasih atas kehadiran kami untuk membantu wali murid dalam memahami penggunaan KJP secara benar dan jelas. Namun ada beberapa catatan yang harus diperbaiki untuk kelompok seperti penyampaian materi yang terlalu cepat dan pentingnya membuat materi yang berinti / poin-poin beserta contohnya. Selain itu tulisan pada Pretest yang sangat kecil tidak bisa dilhat oleh orang tua.


(Form evaluasi)
 (Form evaluasi)



Evaluasi dari PIC (Internal)

Menurut pengamatan saya sebagai PIC kelompok yang telah berusaha dan bekerja secara maksimal demi kelancaran sosialisasi KJP adalah Evelyn Pricilia dan Monica Natasha. Mereka terpilih karena cara kerja mereka yang paling menonjol dibandingkan yang lain dan mereka menguasai keseluruhan materi serta bisa menjawab pertanyaan pada sesi Tanya jawab. Yang menjadi nilai penting mereka bisa berbicara didepan umum dengan halus dan sopan terutama didepan wali murid.


Kesimpulan dari kegiatan sosialisasi KJP

Kegiatan CB pada kesempatan kali ini dapat disimpulkan bahwa kami sebagai mahasiswa harus berkontribusi untuk masyarakat sekitar dalam melakukan aktifitas yang positif. Kami merasa turut membantu pemeritah Dinas Pendidikan Jakarta dalam mensosialisasikan penggunaan KJP secara baik dan benar. Maksud dari program KJP tersebut adalah hal baik yaitu ingin membantu penduduk-penduduk Jakarta yang mengalami kesulitan keuangan untuk mensekolahkan anak-anaknya mengikuti program wajib belajar 12 tahun dan meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri di Ibukota Jakarta. Kami sebagai mahasiswa sudah membantu pemerintah mensosisalisasikan KJP di berbagai titik sekolah yang berhak mendapatkan bantuan KJP. Jika tidak ada mahasiswa yang turut membantu bisa dibayangkan betapa kewalahan Dinas Pendidikan Jakarta dalam mensosialisasikan KJP di seluruh area Jakarta yang luas. Hal ini bisa dikaitkan dengan pembelajaran CB Agama bahwa sebagai manusai yang merupakan makhluk sosial harus tolong menolong kepada sesama dalam melakukan kegiatan yang baik, kita tidak bisa berdiri sendiri atau bekerja sendiri sebagai manusia karena kita pasti memiliki batasan. Oleh karena itu menolong sesama manusia dapat meringankan beban pekerjaan yang ditanggung dan turut melaksanakan ajaran Allah yang akan mendapatkan timbal balik yang positif bagi diri kita dimasa yang akan datang.


Saran dari sekolah untuk Dinas Pendidkan Jakarta

TFI sebagai organisasi mahasiswa bisa bertindak dalam menyampaikan saran yang diberikan oleh sekolah-sekolah kepada pihak Dinas Pendidikan Jakarta. Adanya permasalahan atau hambatan yang dirasakan oleh wali-wali murid pada saat ini adalah ketika suatu keluarga yang sudah mendapatkan kartu Balsem dan kartu BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang diberikan oleh Bank DKI tidak diperizinkan membuat KJP dikarenakan Bank DKI menganggap keluarga tersebut sudah memiliki tabungan ganda dan dilarang. Hal ini menyebabkan banyak wali murid yang bingung dan menginkan ketentuan yan gjelas serta pihak sekolah tidak bisa membantu dalam menjawab keluhan wali murud, karena permasalahan ini harus disampaikan secara langsung kepada Dinas Pendidikan Jakarta. Oleh karena itu kami ingin TFI bisa menyampaikan kendala ini kepada Dinas Pendidikan Jakarta.

Lampiran dokumentasi :


(Pembukaan dari Ibu Sri Utami)

(Presentasi materi oleh Monica)

(Presentasi materi oleh Evelyn)

(Presentasi materi oleh Christy)

(Kondisi presentasi berlangsung)

(Wali murid memberi pertanyaan)

Daftar hadir wali murid :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar